Rihlah Mahasiswa BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Angkatan 2016 ke Bandung

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Faultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2016 sebanyak 46 (empat puluh enam) orang yang didampingi oleh 5 (lima) dosen di antaranya, Bapak Nailul Falah S.Ag, M.Si,, Bapak Dr. Irsyadunnas, M.Ag,, Bapak Zae Musyrifin S.Sos.I, M.Pd.I, Bapak Moh. Khoerul Anwar, S.Pd, M.Pd dan Ibu Citra Widyastuti, M.Psi melakukan perjalanan kunjungan ilmiah ke Rumah Cemara dan kunjungan wisata di beberapa tempat selama 4 hari, terhitung dari tanggal 3 – 6 Februari 2019. Minggu, 3 Februari 2019 pukul 16.30 WIB rombongan rihlah memulai perjalanan menuju Bandung dari kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Lamanya perjalanan Yogyakarta menuju Bandung yaitu 12 (dua belas) jam menggunakan jetbus. Rombongan rihlah tiba di Ciwidey, Bandung pada hari Senin, 4 Februari 2019 tepatnya pukul 04.30 WIB untuk kunjungan yang pertama yaitu,kunjungan wisata ke Kawah Putih. Di Ciwidey, rombongan rihlah membersihkan diri, shalat subuh, sarapan dan menikmati keindahan wisata kawah putih, lalu mengabadikan momen dengan berfoto-foto. Setelah puas, siangnya melanjutkan perjalanan ke Geger Kalong, yaitu perjalanan menuju Pusat Rehabilitasi Rumah Cemara. Sesampainya di Rumah Cemara pada pukul 13.20 WIB, sebanyak 46 mahasiswa bersama 5 Dosen BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di sambut hangat oleh aktivis Rumah Cemara. Kegiatan inti pada siang hari di Rumah Cemara adalah mendapatkan informasi, ilmu dan wawasan mengenai rehabilitasi.

Berbagai informasi, ilmu dan wawasan yang dibutuhkan rombongan rihlah tentunya didapatkan dari Rumah Cemara, dimulai profil Rumah Cemara, sejarah berdirinya Rumah Cemara, pengertiannya, gejala dan pencegahan penyakit HIV AIDS, pengendalian NAPZA hingga hal yang berkaitan dengan kontrasepsi dan pastinya mengenai rehabilitasi lainnya. Selama mendengarkan materi, mahasiswa bersama dosen aktif melakukan tanya jawab dengan beberapa staff Rumah Cemara yang ditugaskan sebagai narasumber yaitu, ada kang Faisal, Kang Nino, Kang Indra dan Teh Eli. Narasumber di Rumah Cemara mengakhiri memberikan informasi dengan menceritakan menceritakan kisah pendiri Rumah Cemara, yaitu Kang Ginandjar Koesmayadi yang fotonya dipajang sangat besar di Kantor Rumah Cemara.

Kang Faisal, Kang Nino dan Teh Eli saling melengkapi dalam menjawab beberapa pertanyaan dari mahasiswa. Rumah Cemara didirikan oleh 5 pendiri pada tahun 2003 yaitu Ginan, Darwis, Ikbal, Patri dan Tanto. Dimana ke lima penndiri tersebut merupakan para mantan pecandu dan korban pengidap HIV/AIDS yang melakukan pemulihan kesehatan di berbagai tempat hingga sampai ke luar negeri. Setelah ke lima pendiri tersebut pulang ke Indonesia dan pulih mereka mendirikan Rumah Cemara yang muncul ide tersebut atas dasar keseglisahan bahwa tidak ada tempat aman dan nyaman bagi pengidap HIV/AIDS atau pecandu NAFZA untuk berbagi harapan serta motivasi. Kata Rumah Cemara terinspirasi oleh film nasionaal Keluarga Cemara yang menceritakan sebuah keluarga sederhana tapi saling menguatkan, dekat satu sama lain. Para pegiat rumah cemara memimpikan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi.

Kang Faisal menceritakan sosok alm. Kang Deradjat Ginandjar Koesmayadi dengan emosi yang meluap-luap sebab menurutnya sosok yang akrab disapa kang Ginan itu merupakan pecandu narkoba dan positif terinfeksi HIV/AID. Kang Ginan memiliki prestasi, semangat dan jasa yang luar biasa untuk Rumah Cemara sehingga orang-orang yang bergabung di Rumah Cemara terinspirasi oleh sosok kang Ginan yang belum lama ini meninggal dunia pada bulan Juni 2018.

Pukul 15.30 WIB kegiatan tanya jawab dengan pegiat Rumah Cemara berakhir dan kegiatan selanjutnya pemberian kenang-kenangan dari BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kepada Rumah Cemara. Kunjungan ilmiah ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara rombongan Rihlah dari BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan para staff Rumah Cemara pada pukul 15.40 WIB.

Setelah selesai dari Rumah Cemara, rombongan rihlah menuju Hotel Kembang untuk beristirahat di malam hari agar perjalanan besok harinya sehat dan segar dan melanjutkan kunjungan wisata ke daerah Lembang. Namun, sebelum menuju Hotel, rombongan rihlah mampir di pusat perbelanjaan Cibaduyut. Di pusat perbelanjaan Cibaduyut banyak sekali barang, makanan, pakaian, dan boneka yang bisa dibeli. Dan rombongan rihlah hampir semuanya membeli apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Sekitar dua jam rombongan rihlah di pusat perbelanjaan, rombongan rihlah langsung menuju hotel dan tiba di hotel pukul 21.30 WIB. Besok harinya menyelesaikan kunjungan wisata yaitu ke Farm House Lembang, dilanjutkan ke Floating Market dan terakhir di Grafika Cikole. Seperti biasa yang dilakukan rombongan rihlah di tempat wisata yaitu menikmati keindahan dan mengabadikannya dengan berfoto-foto.

Akhirnya, rombongan rihlah menyelesaikan semua kunjungan ilmiah sekaligus kunjungan wisata dan kembali melakukan perjalanan pulang menuju Yogyakarta pada hari Selasa, 5 Februari 2019 pukul 16.00 WIB. Sebelumnya melangsungkan perjalanan, rombongan rihlah mampir di Pusat oleh-oleh yang berada di Subang, Jawa Barat. Ada banyak sekali makanan, dimulai dari makanan basah, kering, asinan, manis dan pedas, namun yang menjadi daya tari rombongan untuk membeli oleh-oleh yaitu tape singkong atau orang Sunda mengatakan dengan sebutan peuyeum.

Pukul 20.00 WIB kegiatan Rihlah selesai. Perkiraan perjalanan pulang sama seperti berangkat, yaitu 12 (dua belas) jam, namun ternyata 2 jam lebih awal. Rombongan Rihlah Mahasiswa beserta Dosen Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tiba di kampus UIN Sunan Kalijga pada hari Rabu, 6 Februari pukul 03.00 WIB dini hari.